Langsung ke konten utama

Family Trip - Journey to the East

Libur lebaran.... bagi saya dan istri, termasuk liburan yang ditunggu, soalnya karena kita berdua kerja, jadi libur lebaran itu salah satu liburan terlama dalam 1 tahun tanggalan masehi. Setelah lebaran tahun lalu kita bikin family trip ke arah barat, tahun ini kita bikin ke arah timur, tanpa rencana sebelumnya, tanpa tujuan pasti, yang pasti kami jalani bersama, dengan keluarga kecil dan mobil kecil kami.

Berangkat dari rumah kita putuskan jam 20.00 dengan harapan, antisipasi macet, sekitar jam 24.00 sampai di SPBU Utama Raya untuk istirahat. Ternyata jam 23.00 kita sudah sampai... setelah mengisi perut dengan roti dan kopi panas, mobil saya parkir di belakang pojok. ambil posisi... langsung ZZzzzzz...

Pagi itu, jam 06.00, kita baru bangun :D hahahahaha bukan istirahat tepatnya, tapi pindah tidur :D Setelah mandi air hangat yang cuman Rp 7.000,- dan menikmati segelas kopi hitam Rp 5.000,- kita langsung jalan, tujuannya adalah Red Island Banyuwangi. Rencana awal lewat Situbondo, tapi waktu lewat pertigaan arah Bondowoso, rencana langsung berubah :D hahay, belok kanan tancap gas naik gunung, Masuk Bondowoso, mau mampir di rumah sodara, ternyata mereka sekeluarga sedang mudik, akhirnya langsung tancap masuk wilayah Gumitir, naik gunung (again). Sampai di puncak Gumitir, kita sempatkan sarapan dulu sekaligus tambal ban serep yang waktu berangkat bocor :D murah... tidak ada indikasi aji mumpung menaikkan harga. Traffic lumayan padat tapi ga sampe macet. Ada banyak peminta-minta disepanjang jalan. Entah efek liburan atau ada terus.

Masuk wilayah Genteng Banyuwangi, mulai terasa sedikit kepadatan, dengan mengandalkan GMaps, kita ikuti arah yang dikasih. THANKS GMAPS :) Setelah makin mendekati, mulai ada petunjuk jalan arah Pulau Merah... Oke langsung hajar ikut arah petunjuk.
Jam 11.30 kami masuk di parkiran, sempat tanya homestay siapa tau malam ini kami bermalam disitu. Info sangat minim dan saya masih agak malas tanya lebih jauh, akhirnya kami langsung saja masuk ke wilayah pantai, menikmati panas dan angin, menikmati karya Tuhan yang Maha Besar. pasir yang kemerahan terkena panasnya matahari. Disini mulai ada watersport macam banana boat, parasailing, dll. Sambil nemenin Hiro main di pasir, kita lebih banyak memandang alam daripada foto-foto. Entah kenapa, saya dan istri akhir-akhir ini lebih senang menikmati keindahan alam dan momen liburan dengan langsung meng-capture lewat mata dan mengingat dalam otak... Biarlah kami menikmati momen ini tanpa ribet bawa kamera SLR, tripod, monopod, flash, dll (dulu selalu saya bawa waktu liburan).

Saat sedang menikmati makan siang di pinggir laut yang murah (makanan lontong tahu, rujak banyuwangi +/- Rp 8.000, minuman kelapa muda bulat /- Rp 10.000), duduk di kursi pantai dan dipayungi payung kayu, kami diminta untuk mampir dan menginap di tempat teman kantor yang kebetulan asli Banyuwangi, di sebuah desa di sekitar sebelah barat kota Banyuwangi bernama SingoJuruh. Rumahnya sangat mudah diakses karena tepat di sebelah Polsek Singo Juruh. Akhirnya sore itu kita putuskan untuk mampir kesana. Dengan menempuh +/- 3 jam perjalanan, macet di daerah Jajag, jalanan ditutup dan putar-putar di desa. Oiya, di Jajag kami sempatkan makan malam di daerah pasar karena tergoda oleh tulisan Sego Tempong, karena penasaran kita berhenti untuk makan disitu, ternyata kalau di Surabaya itu namanya Sego Penyet :D nasi panas, lauk, sambel dan lalapan :D hahahaha makan malam juga tetap murah, hanya sekitar Rp 12.000/porsi.

Pagi harinya, kami berencana untuk langsung menuju Jember dan Pantai Papuma. Dalam perjalanan, tiba-tiba istri masih pengen muter-muter di Banyuwangi. Heellooowww, sudah 1/2 jam perjalanan dari SingoJuruh arah Genteng. Akhirnya kami putuskan untuk putar balik dan mengarah ke Banyuwangi kota demi Istri tercinta :) lagi-lagi di perjalanan di dalam kota ada warung yang ramenya ga logis. Ruame banget...!!!!! Akhirnya saya putar balik dan memutuskan untuk sarapan disitu. Sego Cawuk judulnya :D hahahaha nama yang agak aneh tapi ternyata rasanya haujeekkk polll.. uenaaakkk..!!!! Murah juga seingat saya hanya Rp 12.000/porsi.

Setelah makan kenyang, kami lanjutkan perjalanan ke Air Terjun Kembar Banyuwangi (rencana dadakan waktu makan :D) waktu perjalanan, lihat ada Domar Point, mampir akhirnya kita untuk ngopi pagi CaffeMocha ala Yummy Coffee Indomaret Point. Karena toilet di Indomaret rata-rata jauh lebih bersih daripada toilet di pom bensin, kami sempatkan untuk p*p pagi disini :D hahahahaha Thanks Domar :p

Perjalanan dilanjut ke arah air terjun kembar. Hiro yang pertama kali main & berenang di air terjun excited banget... lunas sudah capek nyetir liat anak ketawa sambil main air. 1 jam cukup untuk kita main air disitu (sekalian bilas mandi-mandi tanpa sabun) hahahaha... kami naik lagi ke parkiran dengan kondisi basah kuyub. cuek aja, waktu keluar pintu air terjun, di sebelah kiri ada jual tanaman..OMG harganya murah ga karuan daripada di daerah Gresik atau Surabaya sekalipun. sebagai perbandingan, kebetulan minggu lalu kami baru beli tanaman pandan bali di gresik, untuk ukuran 50cm seharga Rp 40.000, disini, tanaman yang sama dengan ukuran 2m hanya Rp 20.000 :D hahahaha... disitu kami beli tanaman sakura, dan beberapa tanaman hias lain. Hanya habis Rp 60.000 bagasi Ayla full box audio harus rela jadi mobil angkut taneman :D koper dan travel bag rela dipindah ke bagian depan.

Awalnya tetap kami mau langsung gas Jember, tapi lihat di GMaps jalur padat, akhirnya berubah lagi, tujuan berikutnya kami menuju pasir putih Situbondo, dimana teman teman Porlasi Jatim sedang TC untuk persiapan PON Jabar. Perjalanan via Ketapang, Watu Dodol, Baluran, Situbondo relatif lancar, kami nikmati perjalanan dengan hanya rata-rata 50kph. Oiya, kami sempatkan mampir di warung makan rujak soto Banyuwangi disekitar Ketapang. Hanya Rp 12.000/porsi :D

Sampai pasir putih, saya sempatkan untuk ajak Hiro main ke tengah laut menggunakan perahu layar Laser Class. Angin bagus, cuaca cerah, pasir bersih, teman-teman lama.. nikmat mana lagi yang kau dustakan :D naik dari laut Hiro langsung minta makan sate laler (sebutan yang saya bilang untuk sate ayam di pasir putih karena besarnya daging sate hanya sebesar laler :D), rencananya kami langsung mau lanjut kearah Malang, tapi ternyata kami diminta untuk bermalam di sana karena banyak kamar kosong yang tinggal pakai di mess atlit yang disediakan oleh UPBL Jatim. Malam itu kami sempatkan untuk makan ikan bakar di pinggir laut bareng teman saya jaman dulu main layar, Yohannes. Yah dia termasuk yang tumbuh bersama saya di olahraga layar sejak kecil, akrab di tengah panasnya matahari. Sempat berpasangan juga dulu waktu masih kelas cadet dan 420 :D hohohohoho.. Thanks vroo... :)

Besoknya, rencana kami mau gazz Malang pagi, ternyata masih mager, dan kelaut lagi :D hahahaha setelah dari laut dan makan siang rencana kami langsung Malang, lagi-lagi mager mendera dan Hiro ternyata langsung tidur waktu sampai mess.. Akhirnya siang itu kami tidur siang dulu dan jam 15.00 baru bangun. hahahahaha...

Jam 16.00, setelah pamit, kami mau langsung gas Malang, ternyata jalur arus balik mulai padat. Pasir putih - SPBU Utama Raya Paiton yang normalnya hanya 20-30 menit, sore itu kami tempuh hampir 2 jam :D mampir lagi di Utama Raya untuk sekedar duduk dan minum kopi :D hahahahaha.... Rencana kami nanti ambil jalur setelah Nguling, belok kiri langsung tembus Purwodadi. Ternyata jalur makin padat, walaupun tidak macet memang, tapi speedometer hanya bisa di +/- 30-40 kph WTH :D masuk Nguling kami mampir makan rawon. Sudah gak seenak dulu kalo menurut saya :) Utama Raya - Nguling kami tempuh dalam sekitar 5 jam :D oh nooo.... Lihat GMaps, arah malang merah semua. coba sedikit macetnya ampun, akhirnya kami istirahat sebentar di pom bensin, dan langsung putar balik. Langsung pulang Gresik :D hahahaha

Overall liburan kali ini cukup berkesan karena bisa liburan ala backpacker dengan singgah-singgah di rumah teman untuk menginap dan bermalam, dan makan emperan. Benar-benar menguji mental dan daya tahan Hiro, ternyata dia juga tanpa rewel, tanpa ngeluh, dan tetap tertawa bahagia. WOW...!!! Proud of you boy :kiss:

See you holiday :D sekarang kami harus kembali bekerja :D hahahahaha



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Welcome to the world Baby Kaihito Artagora

Dear Blogger, Drama perhamilan udah kelar, baby Hito udah lahir dengan persalinan normal di RS DKT Gubeng Pojok dengan dibantu mbak perawat//bidan karena kelamaan kalo nunggu dokternya. No problemo :) Agak kaget dengan persalinan yang "lumayan" kilat, cuman 3.5 jam dari bukaan 1 s/d brojol, mengingat kakaknya dulu drama bukaan persalinan sampai 20jam :D Jam 02.30 berangkat dari rumah Gresik ke Perak dulu untuk naro kakaknya biar tidur di tempat mbahnya Jam 03.30 sampai di IGD DKT Gubeng Pojok bukaan 1 Jam 05.00an selesai Sholat Subuh ketuban pecah, cek bukaan 7, langsung pindah ke Ruang Bersalin Jam 05.40 #buumm Hito keluar dengan proses persalinan normal, terbelit tali pusat 1x, ditolong oleh mbak perawat/bidan 2 orang dan saya bagian megang kakinya. Setelah itu, baru Hito dibersihkan dan diukur,  51cm dan 3,5kg :D agak jumbo ya. Ambil wudhu dan langsung saya adzan di telinganya, baru setelah itu ngabar-ngabarin ke para orang tua deh kalo udah lahir

Hati-Hati Memilih Pakaian Saat Wawancara

Cara berpakaian pada waktu melamar pekerjaan ternyata juga bisa menentukan diterima atau tidaknya Anda. Karena bukankah cara berpakaian bisa mencerminkan kepribadian Anda? Bagaimana cara berpakaian yang pantas dipakai interview? Coba tanya ke 100 orang, pasti mereka menjawab,” Berpakaianlah yang konservatif!”. Berikut adalah saran apa yang sebaiknya jangan dilakukan dalam berpakaian saat wawancara kerja. Anna Soo Wildermuth, konsultan penampilan dan presiden mendatang di Association of Image Consultants Internationalmenyatakan,”Cara berpakaian adalah menunjukkan siapa diri Anda, dan itu sudah jelas,”. Ia lantas memberikan tips 10 cara penampilan yang perlu dihindari ketika tiba saat interview: 1. Cat kuku menyolok. Bagi pria dan wanita. Kuku yang terlalu panjang atau tidak dipotong sebaiknya dihindari. Kuku Anda harus terawatt dan rapi. 2. Memakai banyak perhiasan. Jangan memakai lebih dari 2 cincin di tangan atau satu anting di telinga. Jangan ada perhiasan di muka atau gelang kaki sa

Weekend... Time to sailing with amazing boy

Surabaya, 6 Maret 2016 Oke, tepat hari ini, Ichiro Autagora a.k.a Hiro biasa anak ini dipanggil resmi cobain main layar. U know lah main layar atau sejenis olahraga air yang menggunakan perahu dengan layar ditancepin di haluan. Mungkin banyak juga yang belum tau olahraga ini, silakan googling dengan keyword "olahraga layar", "sailing sport", "sailing race". Jangan males :D Kebetulan ane besar di keluarga olahraga ini, dimulai dari bokap yang juga mantan atlit dan pelatih layar yang juga sekarang jadi mbahnya Hiro :) Ane coba nularin olahraga ini ke anak, dengan harapan ikut memasyarakatkan dan berprestasi di olahraga layar. Awalnya, ada rasa takut pas pertama di laut Hiro bakalan takut, kapok, rewel, dan lain sebagainya, ternyata..... oh ternyata..... Ni anak excited banget :* Ga ada rasa takut sama sekali, mungkin yang ada hanya rasa malas basah dan kotor :D :D :D Tapi semua udah bisa diatasi dengan..... Mandi di laut :D :D :D wkwkwkwkwkwkwk